Ciri-ciri Model Pembelajaran

Geschrieben von andisamaran am 29. Dezember 2021 17:12 Uhr

    

a_maket_creator_jasa_maket_creatorr.jpg
Dalam Trianto (2014, h. 24-26) dijelaskan bahwa istilah model pembelajaran mempunyai makna yang lebih dalam daripada strategi, metode, atau prosedur. Model pengajaran mempunyai empat ciri khusus yang tidak dimiliki oleh strategi, metode atau prosedur custom tas promosi. Ciri-ciri tersebut(Kardi dan Nur, 2000, h.9), yaitu :
1. Rasional teoritik logis yang disusun oleh para pencipta atau pengembangnya. Istilah model pembelajaran meliputi pendekatan suatu model pembelajaran yang luas dan menyeluruh. Contohnya pada model pembelajaran berdasarkan masalah, kelompok kecil siswa bekerjasama memecahkan suatu masalah yang telah disepakati oleh siswa dan guru. Ketika guru sedang menerapkan model pembelajaran tersebut, sering kali siswa menggunakan bermacam-macam keterampilan, prosedur pemecahan masalah dan berfikir kritis. Model pembelajaran berdasaran masalah dilandasi oleh teori belajar konstruktivis. Pada model ini pembelajaran dimulai dengan menyajikan permasalahan nyata yang penyelesaiannya membutuhkan kerja sama di antara siswa-siswa. Dalam model pembelajaran ini guru memandu siswa menguraikan rencana pemecahan masalah menjadi tahap-tahap kegiatan: guru memberi contoh mengenai penggunaan keterampilan dan strategi yang dibutuhkan supaya tugas-tugas tersebut dapat diselesaikan. Guru menciptakan suasana kelas yang fleksibel dan berorientasi pada upaya penyelidikan oleh siswa distributor tas promosi
2. Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar (tujuan pembelajaran yang akan dicapai).Model-model pembelajaran dapat diklasifikasikan berdasarkan tujuan pembelajarannya, sintaks (pola urutannya) dan sifat lingkungan belajarnya. Sebagai contoh pengklasifikasian berdasarkan tujuan adalah pembelajaran langsung, suatu model pembelajaran yang baik untuk membantu siswa mempelajari keterampilan dasar seperti tabel perkalian atau untuk topic-topik yang banyak berkaitan dengan penggunaan alat. Akan tetapi ini tidak sesuai bila digunakan untuk mengajarkan konsep matematika tingkat tinggi.
3. Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat dilaksanakan dengan berhasil.Sintaks (pola urutan) dari suatu model pembelajaran adalah ola yang menggambarkan urutan alulr tahap keseluruhan yang pada umumnya disertai dengan serangkaian kegiatan pembelajaran. Sintaks (pola urutan) dar suatu model pembelajaran tertentu menunjukkan dengan jelas kegiatan apa yang harus dilakukan oleh guru atau siswa. Sintaks (pola urutan) dari bermacam-macam model pembelajaran memiliki komponen yang sama. Conoh: setiap model pembelajaran diawali dengan upaya menarik perhatian siswa dan memotivasi siswa agar terlibat dalam proses pembelajaran. Setiap model pembelajaran diakhiri dengan tahap menutup pelajaran, didalamnya meliputi kegiatan merangkum pokok-pokok peajran yang dilakukan oleh siswa dengan bimbingan guru.
4. Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembeajaran itu dapat tercapai. Tiap-tiap model pembelajaran membutuhkan sistem pengelolaan dan lingkungan belajar yang sedikit berbeda. Misalnya, model pebelajaran kooperatif memerlukan lingkungan belajar yang fleksibel seperti tersedia meja dan kursi yang mudah dipindahkan. Pada model pembelajarn diskusi, para siswa duduk di bangku yang disusun secara melingkar atau seperti tapal kuda. Adapun model pembelajaran langsung siswa duduk berhadapan dengan guru. Pada model pembelajaran kooperatif siswa perllu berkomunikasi satu sama ain, sedangkan pada model pembelajaran langsung siswa harus tenang dan memperhatikan guru.

 

Kriteria Model Pembelajaran yang Baik
Selain ciri-ciri khusus pada suatu model pembelajaran, menurut Nieven (1999) dalam Trianto (2014, h. 26), suatu model pembelajaran dikatakan baik apabila memenuhi kriteria sebagai berikut: Pertama, sahih (valid). Aspek validitas dikatakan dengan dua hal, yaitu: (1) Apakah model yang dikembangkan didasarkan pada rasional teoritik yang kuat; dan (2) Apakah terdapat konsistensi inernal. pabrik tas spunbond jakarta Kedua, praktis. Aspek kepraktisan hanya dapat dipenuhi jika: (1) Para ahli dan praktisi menyatakan bahwa apa yang dikembangkan dapat diterapkan; dan (2) Kenyataan menunjukkan bahwa apa yang dikembangkan itu dapat diterapkan. Ketiga, efektif. Berkaitan dengan efektivitas ini, Nieven memberikan parameter sebagai berikut: (1) Ahli dan praktisi berdasar pengalamannya menyatakan bahwa mode tersebut efektif; dan (2) Secara operasional model tersebut memberikan hasil sesuai yang diharapkan.

Kommentare

Es sind noch keine Kommentare vorhanden!